Sunday, May 12, 2013

21st - This time, With the Long Lost Twin

Every year, every day, ever since I was born until today, I've been blessed by the one and most. Merciful, Allah SWT. Truly, I can't survive the day without Him. And I reached this age, 21, because of his blessings, he gave me another year to live, to fix my problems and mistakes, to make me be a better person. Thank God, Alhamdulillah.

No cake. No celebration (haha it's not like I alwaus celebrate birthdays), yang ada hanya dua es krim walls mangkuk dan dua lilin kecil, untuk dua birthday girls. Me, and Cho. Is it coincidence that we were born in the same day and date and year and almost at the exact same time, and now we're in the same class. Cho itu seperti sisi ekstrovert dari seorang Andria yang introvert. Cho adalah sisi sanguinis dari Andria yang plagmatis. Kalau Cho penuh ekspresi, Andria jarang berekspresi. Tapi, jauh di dalam diri kita, gue tau bahwa gue memiliki sifat-sifat itu dan dia pun memiliki sifat-sifat gue, hanya kecendrungan kita yang berbeda untuk menunjukkannya. Kita bukan sahabat yang selalu kesana kemari bersama, but for some odd reasons, we feel like we're connected to each other. Biasanya perlu waktu lama bagi gue untuk merasa nyaman dengan seseorang: tapi gue tidak perlu waktu lama untuk merasa nyaman dengan Cho. Meski kita bukan sahabat karib, tapi kita seperti mengerti sifat satu sama lain, dan bahkan bisa merasakan ketika salah satu dari kita merasa sedih. Odd? I think so.

Tahun ini, Cho mengajak gue untuk merayakan ulang tahun berdua dengan es krim dan lilin kecil aja, berdoa bersama, dan meniup lilin bersama, so I made time for us today at lunch. Bukan perayaan besar, hanya duduk selama beberapa menit, ngobrol, dan make a wish, lalu saling berpelukan setelah meniup lilin. Perayaan kecil sederhana, tapi terasa begitu bermakna, dan memang begitulah seharusnya.


Happy birthday, Cho, semoga kita bisa melewati tahun ini dengan suka cita, semoga silaturahmi kita juga tetap terjaga 😀

0 komentar:

Post a Comment