Berada
di kota Madinah, kota tempat tinggal Rasulullah SAW, kata ustad yang
menjadi pembimbing kami, kita belajar untuk menjadi tetangga Rasulullah
SAW yang baik. Maka segala tindak dan tingkah laku pun harus kita jaga
sesuai dengan sikap Rasulullah SAW, termasuk dari cara berpakaian dan
berkomunikasi dengan orang lain. Memang benar, orang-orang di Madinah
rasanya terkesan lebih lembut dan ramah dibanding di Mekkah.
Kota Madinah rapi dan bersih. Berjalan-jalan di sekitar Madinah dari pagi hingga sore hari selalu terasa menyenangkan dan menyegarkan, udara dingin namun disinari matahari yang hangat membuat kita merasa nyaman dan selalu ingin berada di luar untuk menjelajahi sekitar. Saking banyaknya orang Indonesia yang melakukan Umroh dan Haji, pedagang disana pun cukup fasih berbahasa Indonesia. Tak perlu kita repot-repot mencoba berkomunikasi dengan bahasa Inggris saat ingin bertransaksi untuk belanja, semua pedagang mengerti bahasa Indonesia dengan baik selama hal itu berhubungan dengan jual-beli. Beberapa bahkan mempromosikan baju yang mereka jual sebagai, "baju Syahrini.."!!
Katanya, awal mula burung-burung yang tersebar di Madinah dan Mekkah ini
berasa dari sepasang merpati milik Siti Aisyah. Kemudian, seiring
waktu, ia terus berkembang biak dan akhirnya jumlahnya semakin banyak
dan tersebar di seluruh tanah haram Madinah dan Mekkah. Anehnya, meskipun jumlahnya begitu banyak, tapi kotoran mereka tidak tersebar dan membuat jalanan kotor. Kotoran mereka lebih banyak terlihat di mobil-mobil milik masyarakat setempat, tapi tak satupun ada di jalanan. Paling tidak begitu yang aku lihat :P
The Beautiful Names of Allah
Di dekat Masjidil Nabawi, terdapat sebuah pameran tentang nama-nama Allah SWT, dimana setiap nama berisi penjelasan dan ilustrasi berupa lukisan, miniatur planet-planet, ataupun video-video yang menunjukkan kebesaran Illahi. Memberikan penggambaran yang lebih jelas tentang kekuasaan Allah SWT dan nama-namanya.
Berada di Madinah, tidak heran jika ini menjadi kota hijrah Rasululllah SAW. Aura dan keadaan disini bahkan hingga sekarang pun begitu menenangkan dan memberi kesan magis yang kuat. Selain itu, pemandangan gunung-gunung batu dan pasir di sekitar kita juga sangat membawa kita pada masa lalu, seolah kita dibawa ke masa-masa perjuangan Rasulullah SAW saat menyiarkan agama Islam. Paling enak datang ke Madinah saat musim dingin, karena suhunya sangat pas untuk kita. Sinar matahari tetap terik menghangatkan, tapi tidak membuat kita kepanasan. :)
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
0 komentar:
Post a Comment