Wednesday, January 4, 2012

Happy Birthday, De Nanda (15)


Fifteen years ago, I was running with Mas Inu to a clinic near our house. We wanted to see our little brother who had just been born. It's you, Muhammad Rezananda Trimulya. I was only 5 years old when you were born. The first impression that I got when I first saw you inside that mirror box, "Oh, he's so small. I have a little brother. I become big sister now..."


And let's spread it to the world that you haven't hit your puberty yet, even though you're already 15 now, a first-year high school student, hahaha. Your voice still sounds like a little boy and your adam's apple hasn't shown up yet. Maybe that's why your height doesn't increase too much, haha. That's because you're busy playing video games all the time when most of the boys around your age have already been in love. Seems like you don't have any interest in love LOL. The things that you like are also weird. The book you read is something that will never be read by me or Mas Inu: Japan and Chinese histories. You even bought one book that cost Rp250.000 and that book is about the Kingdom of China. But I think that's pretty cool because you're different from other kids. And unlike me who's so unpopular, you are known by many people around our neighborhood. I think all neighbors know who are you, haha. That's also pretty cool.

 
You don't want to be called a little kid, yet you still act like a 7 years old boy. Be a little more mature please, bro!! You're a high school student now. Anyway, Happy Birthday. May all the best go with you. Please learn to eat by yourself. From now on, too, do your best. Don't play too much. If you want to be a football player, go find any good football school and sign up! If you want to increase your English skills, don't be lazy when Mom tells you to study. Keep improving your skills as you're growing up and show our big brother that you can be cooler than him. HAPPY BIRTHDAY, BRO! πŸ˜‚

Monday, January 2, 2012

Omedetou, Yabu!

To the leader of Hey! Say! JUMP, Omedetou gozaimasu! Of all the great news I've received from JUMP, the news about you who just passed the Entrance Exam of Waseda University was the one that got me excited the most. I thought Inoo-chan would forever be the only college student in JUMP. I'm so glad that you decided to be a university student and use your (very very very) brilliant brain not only to create music but also to study properly in college. Ganbatte kudasai ne, I'm always amazed by Johnny's talents who continue their education to college after they graduate from high school Omedetou, Yabu-kun!!


In another completely related news, Hey! Say! JUMP will hold its first Asia Tour in 2012. Too bad, Indonesia is still not included on their country list. They will release a new single too called "Super Delicate" for the soundtrack of Ryosuke Yamada and Yuto Nakajima's drama, Risou no Musuko. Not to mention that four of HSJ members will play in winter drama too this year. The boys are doing very well. I'm a happy fangirl ^^

Sunday, January 1, 2012

New Year's Eve 2012

The title says it all...

My New Year's Eve was rather ordinary with just me and two of my best friends, Kartika and Revina. Usually, in previous years, we would spend new year's eve with other 4 people, Dianti, Mara, Kiki, and Ema, but this year, they couldn't participate. We felt a bit lonely at first but I think we still had the same amount of fun as in previous years. Kartika and Revina slept over at my house. We went to my Auntie's house too because they hold a BBQ party there. We didn't buy fireworks or something and prefer to watch the fireworks from my house, lol. 


If there is one thing I like the most about New Year's Eve, then it would be the Fireworks party. I love it when the dark sky is decorated with so many beautiful fireworks.

Thanks to these two girls, my New Year's Eve didn't feel too lonely. Friends are the best thing, indeed.

Tanoshikatta.... :D
When most people tend to make New Year's resolutions, I don't make any. I think I'm going to let it flow again. If I have to make any wish, I wish that this year is not really the end of the world, haha. Let's hope for a better, brighter future, and let's do our best again in 2012. 

Happy New Year!

Wednesday, December 28, 2011

Just A Quick Entry Because I Feel Like Writing Now...

Hello, Fellas.... 

Actually, I'm supposed to do my communication assignment right now because the deadline is tomorrow, yet I haven't done any bits of it. I have to write about 5 papers. I don't know how I'm gonna do it in a very short time, lol. Once a deadliner, always deadliner πŸ˜†Sorry for being so lazy, but I promise I will do it after I finish this brain meditation, hahaha. Btw, I met Tyas, Maya, and Dewi today. It's been a while. We had a lot of fun talking about many things. Mostly about what each of us has been up to, although I and Tyas were talking about Japanese things most of the time, hahaha.

Today, I also finished watching Proposal Daisakusen, Yamapi's drama. I really want to review it, but definitely not now since I have to prioritize my assignment first. I'm more excited to review this drama now, though, but I just can't 😏

I and Tyas visited Nurul Fikri too because we wanted to meet kak Doloy to exchange our dorama collections, lol. Then, we met some new mabiters there. Aaa... it's been a while too. Always feels like coming home whenever I come to NF πŸ’œ

It's 22.53 now. Midnight is getting closer. Yabaaai..... I have to do my assignment now. But wait until this Kirameki no Kanata E song finish, lol... This post is very random. I don't even know why am I still keep writing these unimportant lines. I just feel like writing now. Before I go, I want to say GET WELL SOON to Gadis and Mia's father. Sorry, I still can't find time to pay a visit!! The song has just over. Time to do my assignment. Jaa nee~ 

Monday, December 26, 2011

Trapara on the Road in review


Tiga hari kemarin gue habiskan di sebuah gunung di daerah Ciburial, Bogor, dalam rangka Trapara on the road PSM UIN Jakarta. Salah satu pengalaman berharga yang nggak akan pernah gue lupakan. Tawa dan tangis, emosi yang naik turun, terus berusaha melewati batas kemampuan, menjaga kebersamaan, dan banyak lagi. Begitu banyak hal yang gue pelajari di Trapara kali ini, namun ada beberapa hal yang gue garisbawahi:

1. Rasa syukur atas kenikmatan dari hal-hal kecil.
Setetes air di mulut, sentuhan air dingin di telapak kaki, sesuap nasi, beberapa menit untuk tidur, rasa hangat saat berada di dalam mukena waktu sholat, kesempatan untuk duduk beberapa menit, pemandangan yang indah, dan banyak lagi hal-hal kecil lainnya terasa dua kali lebih nikmat dari biasanya ketika gue menjalani latihan yang cukup berat di Trapara. Rasa syukur terus mengiringi jika mengingat kembali ke masa tiga hari itu. Hidup ini indah, dan banyak kenikmatan yang seringkali gue lupakan. Terutama kenikmatan atas rumah dan keluarga. Home is the sweetest heaven!

2. Melewati pagar batas kemampuan diri.
Jika berada di dalam keadaan normal, gue akan berpikir bahwa gue nggak akan mampu mendaki gunung dengan membawa ransel yang sangat berat sendirian. Gue nggak akan mampu bertahan lama di dalam air dingin untuk bernyanyi. Gue nggak akan bisa tidur di tenda yang sempit dan kotor dengan baju yang kotor pula. Gue nggak akan sanggup push up di atas aspal yang berantakan berkali-kali. Tapi, semua hal-hal yang gue pikir telah menjadi batas itu hilang ketika berada di Trapara. Semua hal yang gue pikir tidak mungkin menjadi mungkin.

3. Melawan egoisme.
Manusia adalah makhluk egois. Semua manusia. Hanya kadarnya saja yang berbeda-beda. Dan di Trapara on the road, gue diajarkan, atau bisa dibilang dipaksa, untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri. Gue nggak bisa menghabiskan sebotol air untuk sendirian aja. Gue nggak bisa berjalan ke depan tanpa memandang kanan dan kiri, memastikan mereka juga berjalan searah dengan gue. Intinya, gue belajar untuk tidak menomorsatukan diri sendiri. Manusia memang harus menomorsatukan orang lain yang berharga baginya karena manusia saling membutuhkan, dan jika kita ingin dinomorsatukan oleh orang lain, kita pun harus menomorsatukan mereka.

4. Semua Manusia Itu Indah
Angkatan Maximilian adalah sebuah kelompok yang terdiri dari berbagai macam karakter. Karakter-karakter tersebut jika dilihat sekilas saja dari luar terlihat biasa, sama saja dengan kebanyakan orang, kadang menyebalkan, beberapa ada yang nggak memberi kesan sama sekali. Tapi, ketika gue mencoba melihat lebih dalam ke diri mereka, warna-warna yang berbeda muncul. Keindahan yang berbeda terpancar. Sungguh, tak ada satupun makhluk Allah yang diciptakan untuk menjadi biasa saja. :')

Ini semua adalah proses. Hal yang dilalui dengan proses yang singkat tidak akan memberikan hasil yang maksimal, dan gue berharap kita semua dari Maximilian bisa tetap berjalan bersama hingga waktu yang nggak bisa ditentukan nanti. Selama mungkin. Gue pun bisa belajar banyak mengenai karakter sendiri. Terimakasih Ya Allah, kenikmatan-Mu tiada tara. πŸ’›
I really love my life...

Tuesday, December 13, 2011

Tersenyumlah...

Senyuman sungguh hebat. Ia menutupi segala kegundahan 

hati manusia. Bukan senyum palsu, hanya saja, senyuman 

membantu kita melupakan sebentar. Senyuman adalah simbol 

harapan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Betapa 

hebatnya sebuah senyuman. 


Semuanya akan baik-baik saja. Tersenyumlah... 

Monday, December 12, 2011

Bulan Penuh Warna

Sebulan yang lalu 
Gue menjadi anggota Maximilian, angkatan 2011 calon anggotan PSM UIN Jakarta. Gue resmi mengikuti Training Paduan Suara (Trapara) di kampus dan tali takdir mempertemukan gue dengan orang-orang baru yang nggak pernah muncul di pikiran gue sebelumnya. Ketika semuanya dimulai, gue dilanda keraguan akan orang-orang yang katanya akan menjadi keluarga ini. Selain itu, gue langsung memutuskan untuk menjadi the invisible one seperti biasanya aja. Rasa pesimis menyelimuti saat senior PSM mengatakan bahwa dalam waktu seminggu, harus sudah hapal nama seluruh angkatan. Mustahil, gue pikir begitu. Gue bukan orang yang cepat mengingat nama. Dan gue nggak peduli banyak tentang orang lain yang saat itu baru gue kenal beberapa hari. Tepatnya, gue nggak ingin bersikap terlalu peduli karena mereka pun belum tentu peduli, dan kepedulian yang tinggi akan menyebabkan sakit di akhir (maaf jadi emo wkwk). Sebulan gue pikir terlalu singkat untuk menjalin kekeluargaan, apalagi dengan orang-orang yang wajahnya baru gue lihat. Sebagai seorang yang introvert pula, gue semakin nggak yakin karena gue nggak suka mengenal banyak orang. Nggak terbiasa membuka diri ke banyak orang. Gue pikir, nggak mungkin berhasil kekeluargaan ini terjalin. Tidak dalam waktu yang sesingkat itu...

Semalam...

Maximilian mengadakan pementasan dengan tema Rona Irama Nusantara sebagai penutupan Trapara. Pementasan yang jauh dari sempurna, namun semuanya melakukan yang terbaik. Pementasan yang disiapkan hanya dalam waktu empat hari bisa menjadi sangat maksimal seperti itu. Gue terkesan. Kekompakan yang gue ragukan di awal hilang semalam. Satu bulan terasa cepat. Gue mengingat nama mereka semua. Gue mengenal mereka semua. Dan di sekitar mereka, gue nggak ragu untuk menjadi diri sendiri. Gue menjadi peduli. Menjadi sayang. Makan sepotong kue kecil bersama selama sebulan. Makan nasi bungkus, saling berbagi lauk, lari keliling UIN sambil menyanyikan yelyel yang super absurd bersama-sama, dihukum sit up, push up, kuda-kuda, sebanyak ratusan kali, bersama-sama. Bernyanyi bersama, menciptakan harmoni bersama, menghabiskan waktu bersama.... hal-hal itu terasa berharga sekarang. Hal-hal ini tentu saja tidak berakhir disini. Masih ada dua tahapan lagi untuk menjadi anggotan PSM, dan kita akan berjuang bersama di jalan itu.

Recital... wait for us~