Tuesday, January 31, 2012

Masa Sekarang

Kau tau kawan? 
Aku sedang berada di masa-masa sulit yang terlihat mudah. 
Masa yang berat namun juga ringan. 
Masa-masa yang membingungkan
Masa yang tidak penting tapi sebenarnya penting. 
Masa yang akan kutertawakan nanti ketika aku mengingatnya kembali. 
Tapi di masa sekarang... 
Aku belum bisa menertawakan masa-masa ini.
Masa-masa yang sungguh melelahkan hati


Monday, January 30, 2012

Puisi Semalam

Ada sedikit getaran yang tak menyenangkan di dada
Desiran angin dingin menyapu relung hati yang retak
Membuatnya semakin dingin 
Rasa ngilu yang tak mengenakan
Harapan tak lagi menjadi sumber kekuatan
Harapan perlahan menghilang, sirna, meninggalkan bekas luka
Seiring dengan kenyataan yang memaku jiwa
Kering, sepi, kosong, jiwa ini bagai padang di masa kemarau
Apalah cinta yang didongengkan orang-orang itu
Hanya bunga tidur belaka saja

Saturday, January 28, 2012

Two Wonderful Days...

Friday, January 27th, 2012...


Gue dan Maximilian mendapat kesempatan untuk tampil di acara Partai Bulan Bintang (PBB) mewakili PSM UIN Jakarta. Ini adalah suatu kehormatan bagi kita yang notabene belum resmi menjadi anggota PSM, tapi udah diberi kesempatan tampil di acara yang dihadiri banyak pejabat DPRD, hehehe. Kita menyanyikan tiga lagu, Mars dan Hymne PBB, serta Indonesia Raya. Btw, kita cuma punya waktu seminggu untuk mengenal dan menghapal dua lagu ini. Sampai di hari-H pun masih banyak dari kita yang belum hapal lagu mars-nya. Absurd banget. Tapi alhamdulillah di real event-nya, kita berhasil membawakan lagu itu tanpa ada yang salah \(^o^)/ Seperti biasa, begitu acara selesai, kita langsung foto-foto untuk kenang-kenangan. Jarang-jarang kan mendapat kesempatan untuk tampil cantik dan ganteng dengan jas, blazzer, dan baju formal, hohoho. Pulangnya, kita semua ditraktir kak Arbass, ketua PSM UIN Jakarta, makan di sebuah restoran dekat kampus. Sebenarnya makanan yang mereka sajikan enak, dan lokasinya juga nyaman dan bagus, tapi penyajiannya lama parah. Mungkin ada sekitar tiga jam kita di restoran itu karena makanan yang diantar lama banget. Tiap satu jam sekali 😑 Kompornya cuma satu kali ya, jadi susah buat masakin 60 makanan. Nggak apa-apa deh, kita jadi punya kesempatan buat ngobrol panjang lebar, ketawa-ketawa, foto-foto (lagi!!), hoho.  That day was entirely fun. Lo tau, gue mengenal Maximilian kurang lebih baru sekitar tiga bulan, tapi rasanya seperti udah bertahun-tahun 💗

Saturday, January 28th, 2012...
Hari ini, gue mengajar lagi di Mabit Nurul Fikri. Terakhir kali gue mengajar kurang lebih sekitar setahun yang lalu. Intinya, sudah banyak hal yang gue lupa dari materi Bahasa Indonesia yang gue ajarkan (-_-) Alhamdulillah, sahabat gue, Fadhlia Najmia, yang dulu merupakan kawan sesama pengajar Linguistik mau menemani hari ini. Gue konsultasi soal dan membahas banyak materi sama Mia. Ilmu-ilmu yang sempat terlupakan itu pelan-pelan kembali, hehe. Gue mengajar rombongan A dan B yang kelasnya digabung, and it was really fun. Untungnya gue datang lebih cepat dan sempat belajar dulu sama Mia, jadi bisa menyampaikan materi dengan cukup baik. Meski begitu, ada beberapa materi penting yang gue kurang pahami juga, tapi mabitersnya dengan baik hati menolong, hahaha. Suasana di kelas lumayan terasa santai karena Mia menemani. Maya pun akhirnya juga datang dan membuat kelas gue semakin absurd. Ya, gue memang belum bisa menjadi pengajar yang serius, sih, jadi gue selalu memperlakukan murid-murid gue sebagai teman 😂 Btw, gue diingatkan lagi dengan cita-cita gue untuk menjadi guru. Cita-cita itu masih ada, tapi perlahan mulai meredup. Pengalaman mengajar tadi telah menyalakan kembali cita-cita menjadi guru karena gue memang merasakan kebahagiaan saat mengajar. Tentu masih ada banyak hal yang harus gue pelajari dan perbaiki untuk menjadi guru yang baik, tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana gue mempertahan cita-cita ini dalam diri gue. Ganbarimasu!

Tomorrow is Monday. I'm planning to go to Nurul Fikri again. I bet I will have a fun story again. I hope you have a wonderful day too.

Tuesday, January 24, 2012

Rasaku

Rasaku berawal dari kesal 
Hingga kemudian kau tersenyum 
Dan rasaku pun berubah menjadi rindu 
Rindu terhadap senyum yang ternyata menghangatkan itu. 
Apa ini? Kekaguman semata? 
Entahlah... 
Yang pasti, pertemuan denganmu 
Menjadi sesuatu yang selalu kunantikan

Monday, January 23, 2012

PSM UIN Jakarta - 2 Decades

Less than a month of preparation for the celebration of PSM 20th Anniversary, but we managed to get everything done nicely. We, Maximilian, were working on this project passionately because we wanted to show our gratitude towards our seniors in PSM who have created such a great organization and teach us about many things, not only about music and arts but also about life. Really, the lessons I've got from PSM until today are things I will always treasure... Thank You! 

The first performance, we sang 'Tadarus' conducted by our awesome senior, Kak Ginta
 

A performance from one of the oldest seniors in PSM, Kak Yuuki, who was singing while playing flute beautifully. He sang Love of My Life and You Raise Me Up. A very nice performance, indeed.
 

Iwan Buana as the founder of PSM UIN Jakarta shared his wish for his organization :)
 
 

After the Show!!

 

Memories can be forgotten
But we keep painting it over and over again
So that it will remain in our hearts
And together, we sketch our history under the stars
-PSM UIN Jakarta - 2 Decades
 

Thursday, January 19, 2012

Dari Zahrika Prastamia untuk Denisa P. Rosandria

Sahabat yang bernama Wardhatul Toyyibah meminta sahabat yang lain, Zahrika Prastamia, untuk menulis pendapatnya mengenai gue, Wardha, dan sahabat kami yang lain lagi, Mella Meida Wati. Entah kenapa Wardha mengikutsertakan gue di dalam hal ini, hahaha. Inilah yang dia tulis tentang seorang Denisa Prameswari Rosandria, yang dia salah mengeja namanya menjadi Deanisa.

"Deanisa adalah perempuan yang saya ingin tiru. Disini saya proklamirkan bahwa saya adalah fans sejati, the real fan of DEANISA ROSANDRIA.

DEANISA………. SUGOI !!!!!!!

Perempuan yang lebih mempercayai dirinya daripada orang lain. Perempuan yang melakukan apa yang memang ingin dilakukan. Tidak begitu peduli dengan apa yang orang pikirkan dan katakan, selama itu tidak merugikan mereka, tetap dilakukan.
Perempuan yang tidak terlalu dipusingkan oleh masalah. Perempuan yang santai, tapi kadang juga bisa serius. Serius ketika dia memang sudah memutuskan untuk melakukan itu. Apalagi itu adalah hal yang dia suka. Walaupun harus pulang jam satu dini hari, it's ok.
Perempuan yang benar-benar membuat saya iri. Sebenarnya wawasan dia lumayan luas, tapi dia lebih senang memuji orang lain yang mungkin malah wawasannya tidak seluas dia, involved me.
Deanisa adalah seorang penyanyi dan seorang guru. Dia penyuka dorama Jepang. Dia lebih rela membuka matanya untuk dorama Jepang daripada untuk belajar di kelas. Dia lebih senang mendengarkan musik daripada Pak Suhaimi bicara.
Moment yang membuat saya “sesuatu banget “, yaitu ketika dia bilang berubah menjadi seorang perempuan dewasa yang lebih peduli dengan penampilannya. Dia berencana merubah diri karena usianya sudah masuk kepala dua.
Tapi sayangnya, saya belum pernah melihat ekspresi lain dari seorang Deanisa. Deanisa ketika marah, sedih, dan kecewa. Apakah Deanisa orang yang pandai dalam menyembunyikan perasaan-perasaannya ? Atau memang gaya pengekspresiannya yang  flat?
Ada kesamaan antrara Deanisa, Wardha, dan Mella. Mereka sama-sama tidak bisa tampil all out  kalau sudah berhadapan dengan orang dengan jumlah yang tidak sedikit.. The best performance dari mereka seperti terkurung ketika mereka harus menghadapi orang banyak."

Terimakasih, itulah yang ingin kusampaikan atas tulisan yang indah ini. As expected from Zahrika Prastamia. Gaya tulisannya sangat menarik dan membuat pembacanya tidak bosan. Begitu jujur dan humor yang disampaikan pun berisi dan tidak garing. Oke, kesannya gue sedang menilai sebuah buku saja, wkwk. 

Kawan... tidak salahkah saat kau bilang iri padaku, hahaha. Kecerdasanmu adalah sesuatu yang aku irikan. Cara berpikirmu, kepercayaan dirimu, dan segala sikapmu yang apa adanya, semua itu juga adalah sesuatu yang kuharap bisa kumiliki. Ayo kita terus melangkah bersama, saling melengkapi kekurangan masing-masing, dan sama-sama saling belajar.

Aih, gaya tulisanku kenapa jadi formal melayu begini. Terpengaruh oleh tulisanmu yang indah itu sepertinya, hahaha... Once again, thank you. Nanti, akan kutulis juga kesan-kesanku tentangmu. Tunggu ya. 

Sunday, January 15, 2012

Home Alone...

Yeah, my family members except me are going to Blok-M now. They didn't leave me behind, but I'm the one who chose to stay home. I use this free time to download many J-videos and watch new J-Dramas. 

1. Risou no Musuko

Yamada and Yuto's drama which has started airing a few days ago. I just finished watching the first episode. There are no subtitles yet but I've laughed in many parts, but there were also parts that got me cried a bit, hahaha. A very nice starter. Yamada plays quite a different character compared to his previous roles (mostly all of them are as detectives). Yamada has a mother complex here. And Yuto plays another boy who has a mother complex too. I'm sure will keeping up with upcoming episodes.

PS: Super Delicate which is Hey! Say! JUMP's new single is really a good song. It's a soundtrack for Risou no Musuko. Can't wait until they release it!

2. Saikou no Jinsei no Owarikatta

Yamapi and Chinen's drama. It has a different genre from Risou no Musuko. Chinen plays as a university student whereas, in real life, he hasn't graduated from high school yet, hahaha. And Yamapi plays the oldest brother. His role is quite the same as his previous dramas (all except in Nobuta wo Produce and Proposal Daisakusen). I hope his character will develop later in the drama. There's no subtitle yet so I skipped a lot of parts because it was a bit boring. Maybe because I don't understand what they're saying and this is not comedy-drama so I was so serious when watching it, haha. Hopefully, my thought will change after I watched it again with subtitles, hehe.

3. Hungry

Because Miori Takimoto is the lead actress, and because this is Shori Sato's first drama, I decided to give it a try. It turns out to be a very very enjoyable drama. Osamu Mukai as the lead actor plays a chef of French cuisine who doesn't know how to behave like a chef. He has skills and his cooking is amazing, but he doesn't have 'what it takes' to be a professional chef.  A bunch of guys from a rock band who learn to be a professional chef is really interesting. I was starving while watching this drama. So many foods! I'll be keeping up with upcoming episodes too 😣

Now, I'm going to watch a dorama that I got from Tyas a few days ago. Nice Sunday. Jaa~