Monday, March 19, 2012

Kursi dan Jendela

Angin sepoi-sepoi bertiup dengan cukup kencang pagi ini. Diri menikmati setiap hembusannya sambil duduk di depan sebuah batu besar yang terletak di depan gedung Student Center UIN Syarif Hidayatullah. Dari sini, jika melihat ke atas, akan bisa melihat jendela ruangan itu. Sebuah tempat yang sangat penting bagi diri sekarang ini. 

Setiap hari menghabiskan hampir seluruh waktuku disana. Kaki seperti dipaku di lantainya, ada rasa berat setiap kali ingin meninggalkannya. Sambil terus menikmati es krim vanilla ini, terus melihat ke jendela itu, berharap akan ada yang menoleh ke bawah, ke tempat diri duduk, tapi tidak ada satupun. Seseorang yang biasanya berada di sana pasti sedang sibuk dengan alat musiknya sehingga tidak mau berpaling. Atau mungkin ia sedang tidur. Entahlah. Dan diri ini masih terus melihat ke jendela itu. 

Ada rasa rindu yang besar, serasa ingin meledak. Ada gejolak yang tidak biasa, gejolak yang ingin dipadamkan namun sulit sekali. Tersenyum, bahkan hampir tertawa. Ingin sekali menertawakan kebodohan dan kelemahan hati ini. Tidak tahu lagi apa yang sebenarnya dirasakan. Tertawa, tetapi air jatuh. Mungkin itu air gerimis kecil yang turun sesaat saja.

0 komentar:

Post a Comment