Monday, December 3, 2012

Pecundang

Jalanku gontai, menahan penat, bertarung lelah, tapi sok kuat
Minta ditertawakan karena berkali-kali menabrak
Apa yang sebenarnya aku mau?
Mati segan hidup tak mau
Mati? Takut dosa, takut neraka, takut keadilan Sang Maha Segala
Hidup? Takut tak bermakna, takut merindu, takut terbuai
Dasar pengecut kecil belagu
Itu aku. Si Bodoh, Si Pecundang yang tak berani mengaku
Padahal berkali-kali kalah
Berkali-kali menyerah
Berkali-kali berserah saja dengan fortuna
Tertawalan, karena aku pantas.
Untuk jadi lelucon lama, ditertawakan lalu dilupakan
Tak bermakna, tak membekas
Tinggalkanlah, karena aku tak berharga
Meski tetap kusuka, aku apa adanya
Bahkan sebagai pecundang pun, aku suka
Benar-benar si Bodoh sombong, bukan?

Akhir-akhir ini sedang senang bermain dengan kata-kata, meski akhirnya fail karena puisi (kalo bisa dibilang puisi) yang tidak memiliki akhiran yang senada, hahaha

0 komentar:

Post a Comment