Friday, January 11, 2013

SIMCIT...


SIMCIT stands for Subito (Juliandi), Isaka (Me!), and Mudei (Syifa) Cita-Cita, Impian, Target. Berawal dari kelaparan yang melanda kita bertiga malam itu setelah latihan PSM, tak seperti biasanya, kita bertiga tidak ikut kawan-kawan lain yang sudah menyebar ke berbagai tujuan untuk makan malam. Saat itu gerimis, dan kita bertiga sama-sama nggak punya uang cukup untuk sekedar membeli makanan. Hanya sisa ongkos pulang ke rumah masing-masing, tapi masih terlalu pagi untuk kita bertiga pulang ke rumah, jadi kita memutuskan untuk duduk-duduk aja di Bangku Doraemon, sebuah bangku kramat milik anak-anak UKM, sambil sama-sama menahan lapar hahaha 😂

Sambil duduk, kita memikirkan berbagai hal yang mungkin kita ingin makan, diiringi dengan khayalan-khayalan gila yang kita ungkapkan satu sama lain. Seperti biasa, obrolan kita tidak pernah berisi hal yang masuk akal. Semua serba-serbi imajinasi aneh yang otaknya dari Subito, salah satu spesies manusia langka di dunia yang segala kehidupannya sering disangkutpautkan dengan Sponge Bob. Kita bertiga kebetulan cadel, dan sama-sama penasaran dengan kenikmatan Indomie Double Spesial seharga 16 ribu yang dijual di Warung Siang Malam dekat kampus itu (nggak ada hubungannya ya...). Belum pernah sekalipun kita memesan menu itu karena masalah kanker (kantong kering), paling mahal cuma pesan Indomie Single Telor, hahaha 💔

Berawal dari sebuah 'mimpi' untuk makan Indomie Double Spesial, kita bertiga memutuskan untuk menuliskan harapan dan target-target 'kecil' lainnya yang ingin kita capai ke dalam selembar kertas. Bukannya kita bertiga memang se-gank atau apa, tapi malam itu kebetulan memang cuma kita bertiga yang ada disitu, hahaha. Tentu saja, target utama kita adalah "Indomie Double Spesial!", kemudian berlanjut dengan target makanan-makanan lain yang ingin kita cicipi, dari yang harganya agak mahal sampai ke mahal banget. 

Tidak cuma makanan, kita juga bermimpi untuk bisa jalan-jalan ke berbagai tempat karena selama setahun ini kita bertiga sama-sama anggota yang terlalu aktif di PSM sampai lupa untuk jalan-jalan. Dari lokasi di dalam sampai luar negeri kita tuliskan disitu. Dari yang terbodoh sampai yang ter-hampir-nggak-mungkin-terjadi hahaha. Ternyata tulisan-tulisan itu bukan hanya tulisan asal yang kita buat atas dasar iseng, melainkan dengan sepenuh hati kita menanamkan harapan di dalamnya.

Sekarang, Gue, Subito, dan Mudei sama-sama bekerja di sebuah Cafe kecil milik senior PSM kita, Kak Lada. Nama cafe-nya adalah Kopi Kampung. Alhamdulillah, Gue dan Subito juga akan bekerjasama menjadi translator sebuah script atas tawaran dari seorang teman. Kesempatan dan peluang itu tiba-tiba berdatangan. Ya, dari mimpi-mimpi kecil itu, tiba-tiba sekarang kita bertiga memutuskan untuk mengambil kesempatan bekerja, keluar dari zona nyaman, mencari sesuatu yang baru, dan mengorbankan waktu bermain dengan kawan-kawab PSM, demi sebuah pengalaman, demi pelajaran hidup. Mana pernah kita bertiga menduga kalau kita akan berbuat sejauh ini untuk mimpi-mimpi aneh itu? Yes, miracle does exist.

I call it the power of dreams, passion, and friendship... May all our dreams, wishes, and targets come true! 😂

0 komentar:

Post a Comment