Begitu ajaib bagaimana semesta menghubungkan orang satu dengan orang lainnya, dan menciptakan perasaan sayang dari hati kepada sosok satu dengan lainnya. Seperti yang gue rasakan untuk penyanyi Nasyid itu, Kang Deden... Gue bukan penggemar berat, hanya dua lagu yang gue tahu dari Band Nasyid Edcoustic:
1. Sebiru Hari Ini
2. Aku Ingin Mencintai-Mu
Yang istimewa bukan hubungan gue dengan mereka. Yang istimewa adalah yang menghubungkan gue dengan mereka. Adalah Mabit Nurul Fikri yang mengenalkan gue dengan dua lagu ini, lagu yang kemudian menjadi pengingat akan ukhuwah yang gue miliki bersama Mabiters saat itu dan bagaimana perjuangan yang kami lalui bersama, serta perpisahan yang siap menunggu kami di depan mata. Lagu yang mengingatkan gue untuk selalu kembali kepada Allah setiap kali gue kehilangan arah. Betapa besar makna lagu-lagu tersebut dan cerita di baliknya bagi gue sehingga gue dengarkan berkali-kali. Lalu, tiba-tiba gue dengar kabar bahwa si pelantun lagu itu baru saja berpulang. Entah bagaimana, ada kehilangan dan kesedihan dalam diri gue. Padahal gue nggak kenal Kang Deden, si vokalis itu. Gue juga nggak ngefans seperti layaknya gadis-gadis pada idolanya. Gue hanya senang mendengarkan dua lagu yang dinyanyikannya karena cerita di baliknya. Tapi, rasa sedih itu entah kenapa tetap ada. Aneh sekali bukan, semesta ini seolah ingin mengajak semua orang mengingat bahwa salah satu sosok yang mulia itu telah kembali pulang, dan kami harus berdoa untuknya. Seolah semesta mengajak kami menangis bersama-sama, meski kami tidak kenal, tapi kehilangan itu ada entah bagaimana caranya.
Semoga Kang Deden ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT. Suara merdu nan menyejukkan hati itu akan terus menemani kami semua sambil menunggu gilirannya pulang. Bukan hanya sekedar nyanyian, tapi juga bentuk dakwah. Nyanyia beliau menyentuh hati banyak orang. Selamat jalan, Kang Deden.
Jangan lupa mengirimkan Al-Fatihah untuk Beliau
0 komentar:
Post a Comment