Terkadang, kita terdorong untuk mengambil keputusan dalam kondisi hati terburuk kita.
Padahal, kita hanya perlu menunggu untuk lebih tenang untuk kembali ke kondisi yang baik dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana
Padahal, kita hanya perlu menunggu untuk lebih tenang untuk kembali ke kondisi yang baik dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana
Terkadang, kita merasa tidak diterima di suatu tempat
Padahal kita hanya lupa beradaptasi kembali.
Terkadang, kita lupa dengan suatu kenyaman akan kebersamaan karena sebuah absen yang panjang.
Padahal, persahabatan sejati tak terkikis oleh jarak ataupun waktu.
Terkadang, kita menilai teman kita sendiri adalah manusia terburuk di dunia hanya karena sebuah kesalahan sederhana.
Padahal, kita tau ia telah melakukan ribuan kebaikan lainnya, tapi terfokus pada keburukannya.
Terkadang, kita terlalu takut untuk memulai kembali karena merasa terintimidasi oleh rasa tidak percaya diri.
Padahal, belum tentu orang-orang peduli dengan apa yang kita lakukan.
Terkadang, kita terlalu takut untuk memulai kembali karena merasa terintimidasi oleh rasa tidak percaya diri.
Padahal, belum tentu orang-orang peduli dengan apa yang kita lakukan.
Pada kenyataannya, semua kenegatifan yang kita rasakan mengelilingi diri kita asal muasalnya ya dari diri kita sendiri. Terkadang kita membiarkan diri terlalu larut di dalamnya hingga merasa terbuai dan menikmati rasa sakit hati dan kesendirian itu, kemudian menyalahkan dunia atas penderitaan yang kita ciptakan sendiri. Padahal kita hanya lupa untuk melihat ke sisi yang lain dan membuka hati kita terhadap berbagai hal. Kita manusia biasa, satu-satunya senjata terhebat kita adalah doa; kita harus selalu memohon pertolongan agar senantiasa diingatkan oleh-Nya ketika kita lalai dan hati kita mulai lemah.
Mungkin kita membutuhkan orang lain untuk menjadi pengingat kita sebagai perantara pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Yang bisa kita minta dari Allah bukan hanya rejeki, tetapi juga perlindungan hati dari berbagai kenegatifan. Bukan hanya materi, tapi jiwa yang senantiasa dilindungi dan dibangkitkan ketika terjatuh. Melebihi apapun di dunia, jiwa yang tenang dan kesadaran untuk selalu mengevaluasi diri adalah hal terbaik yang bisa dimiliki manusia. Semoga Allah senantiasa mengingatkan kita semua, karena tanpa-Nya, kita timpang dan hilang arah. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan mengembalikan diri ke jalan yang lurus dan membantu bangkit ketika ia mulai lelah dan menyerah.
Semoga...
0 komentar:
Post a Comment