Kemudian, gue mengadukan keluh kesah kepada Papa yang memang merupakan salah satu tempat terbaik untuk gue berbagi. Jawaban Papa sederhana,
"Mungkin Ade lupa untuk meminta pertolongan Allah terlebih dahulu dan sibuk memikirkan obat dan cara lain..."
Papa mulai bercerita kejadian saat dia terserang sakit perut yang sangat parah di tengah perjalanan. Saat itu, perutnya terasa ditusuk-tusuk seolah ada angin yang mencoba keluar, namun tertahan. Yang dipikirkan Papa pertama kali adalah obat apa yang harus segera dibeli atau jamu apa yang ampuh untuk menghilangkan sakit perut itu. Sambil terus menahan sakit, pikiran Papa sibuk memikirkan berbagai macam obat dan jamu hingga akhirnya Beliau tersentak sendiri, seharusnya Allah menjadi pertolongan pertama yang ia pikirkan.
Tersadar akan kelalaiannya, Papa segera beristighfar sebanyak 20x dengan penuh kesungguhan, kemudian membaca bismillah dan La haula wala Quwwata illa billah sambil mengusap perutnya yang sakit. Tidak sampai lima menit, rasa sakit di perutnya hilang seolah tak pernah terjadi. Masha Allah.
Setelah bercerita itu, Papa meraih pergelangan kaki kiri gue dan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya pada perutnya yang sakit, dan tak berapa lama, sakit di kaki kiri gue perlahan berkurang, meski masih ada sisa-sisanya, tapi dibanding kaki kanan yang memang dibiarkan saja (karena gue tidak bilang kalau kaki itu juga sakit), kaki kiri gue terasa jauh lebih nyaman untuk bergerak.
Gue memilih percaya bahwa kuasa Allah itu melampaui batas pikir manusia. Apalagi ketika Hamba-Nya telah meminta dengan sungguh-sungguh dan memberikan usaha yang sungguh-sungguh. Ia Maha Pengasih dan Penyayang, bukan tidak mungkin baginya memutar balikan segala sesuatu.
Dari sini gue belajar bahwa bukan hal-hal duniawi lah yang dapat berperan terhadap kebahagiaan dan kehidupan kitaKetika kita melakukan segala sesuatu di dunia atas dasar mendapat ridho dari-Nya, tentu saja Allah SWT akan memberikan balasan berkali-kali lipat. Tapi sayangnya, dengan segala kenikmatan yang telah kita dapatkan sejak lahir hingga sekarang, kita masih sering menduakan-Nya dengan hal-hal duniawi, lalu merasa hal itu biasa dan wajar saja. Sejujurnya, gue jadi takut gue juga akan menjadi orang yang seperti itu. Semoga Allah senantiasa mengampuni kelalaian kita dan melindungi kita dari berbagai keburukan dunia dan akhirat.
“Di antara manusia ada orang-orang yang menjadikan sesuatu selain
Allah sebagai tandingan-tandingan yang mana mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat
sangat cintanya kepada Allah.” [QS Al Baqarah: 165]
0 komentar:
Post a Comment