Hollaaaaa... Bloggers from all over the World *cih, no one cares~
Moment terpenting yang membuat gue super senang adalah bertemu Debby Amanda, sepupu dekat gue!! Oke... memang kedengarannya biasa. Ketemu sepupu? Tapi bagi gue, ini adalah MOMEN PENTING karena sudah berbulan-bulan lamanya sejak terakhir kali gue bertemu dia. Mungkin sudah setahun lebih. Bahkan saat Lebaran pun, kita nggak bisa bertemu.
Debby seumuran dengan gue dan kita pernah tinggal serumah selama beberapa tahun, and it was fun. Bisa dibilang, Debby adalah sepupu terdekat dan yang paling gue sayangi. Debby benar-benar terasa seperti the real sister bagi gue, secara saudara gue cowok semua. Debby adalah satu-satunya sepupu dari keluarga Mama yang seumuran dengan gue, bahkan susunan keluarga kita pun sama persis. Kita sama-sama anak kedua dari tiga bersaudara, dengan kakak dan adik cowok yang umurnya pun juga sama. What a cool coincidence. We're one and the same!
I've known her since we were born, she's like my best friend, my sister, my rival, my role model... she means so much to me. Gue melihat dia sebagai panutan karena dia cerdas, pandai bergaul meski dia nggak ngerasa begitu, dan secara nggak sadar, dari kecil hingga sekarang, kita seperti rival. We can share our problems about our family and our private life. She is so special.
I've known her since we were born, she's like my best friend, my sister, my rival, my role model... she means so much to me. Gue melihat dia sebagai panutan karena dia cerdas, pandai bergaul meski dia nggak ngerasa begitu, dan secara nggak sadar, dari kecil hingga sekarang, kita seperti rival. We can share our problems about our family and our private life. She is so special.
Kita pernah menghabiskan masa kecil layaknya kakak-adik.
Kita pernah berantem sampai saling mendiamkan satu sama lain, padahal sama sepupu yang lain nggak pernah. We fought just like sister.
Kita pernah berantem sampai saling mendiamkan satu sama lain, padahal sama sepupu yang lain nggak pernah. We fought just like sister.
Dia membuat gue merasa harus bersaing dan berlomba untuk hal-hal yang baik.
Dia adalah orang pertama yang terpikirkan saat Mama ngajak jalan-jalan dan nanya, "Mau ajak temen, nggak?". Bahkan waktu Debby tinggal di Padang untuk waktu yang cukup lama, kita tetap saling menghubungi satu sama lain.
Dan tadi siang setelah pulang sekolah, entah kenapa gue berkhayal bisa ketemu Debby secara nggak sengaja pas lagi kemana kek gitu dengan harapan kita bisa benar-benar ketemu. To my surprise, dia sudah ada di depan rumah dengan Mamanya. I was like... "Is it how it feels when a dream comes true?" 😂
She looks prettier than before. Nggak kayak gue yang nggak ada perubahan. Tetap kucel, dekil, keringetan, ingusan... pokoknya beda banget.
Kita bertemu hanya sekitar setengah jam, setelah urusannya selesai, Debby dan Mamanya serta kakaknya, Derry, pamit pulang. Setelah berbulan-bulan kangen, hanya sesingkat ini pertemuan kita. Bahkan nggak ada sesi curhat seperti biasa? Oh well...
I miss her already. We used to visit Gramedia to buy Japanese mangas. We used to talk about anything, we shared our problems about our family's matter, and so much more. I really miss her. I love her like a sister.
0 komentar:
Post a Comment