Thursday, October 27, 2011

Perjalanan di Trans Jakarta bersama Asriana Syarifa Septari

Hari ini untuk alasan yang berhubungan dengan Mabit, gue ke Nurul Fikri. Awalnya cuma berniat menemani Tari, tapi tiba-tiba gue diberitahu bahwa hari ini kita akan ke Nurul Fikri Salemba untuk melakukan beberapa promosi mengenai Mabit Nurul Fikri. Jujur, tadinya gue merasa lumayan males karena gue nggak bawa uang, tapi demi memenuhi kewajiban sebagai Humas Mabit, gue ikut-ikut aja deh. Rencananya, gue, Tari, Luthfi, dan A'im yang akan ke NF Salemba hari ini. Luthfi dan A'im akan naik motor, sedangkan gue dengan Tari akan naik TransJakarta. Kita pun berpisah jalan dan pergi setelah Maghrib. Namun sayang rencana yang sudah disusun tidak berjalan sesuai keinginan dikarenakan macet Jakarta. Jadinya malah begini...


1. Perjalanan dari Halte TransJakarta Duren Tiga ke Halte Halimun lumayan jauh. Alhamdulillah, gue dan Tari dapat tempat duduk, meski nggak bersebelahan. Tapi, dikarenakan macet yang lumayan parah tadi, gue ketiduran. Begitu bangun, ternyata udah jam 7 malam aja. Dengan berbicara menggunakan mimik wajah karena jarak bangku yang lumayan jauh, gue dan Tari memutuskan untuk turun di Halte Halimun dan kembali naik TransJakarta untuk pulang karena nggak akan sempat bagi kita untuk sampai ke NF Salemba yang masih jauh banget dan akan tutup setengah 8. Dengan kata lain, perjalanan kita lumayan sia-sia. Meski begitu, Luthfi dan A'im udah sampai di NF Salemba, jadi kita menyerahkan tugas pada mereka. Gue dan Tari sempat bingung mau balik ke Halte Mampang atau ke Halte Kampung Melayu. Setelah diskusi dengan petugas di halte, kita mendapat pencerahan untuk pergi ke Halte Kampung Melayu untuk menghindari kemacetan. Toh, rumah gue dan Tari bisa ditempuh lewat jalan itu~

2. Dari Halte Halimun, kita harus ke Halte Matraman dulu sebelum menempuh perjalanan menuju Halte Kampung Melayu. Di TransJakarta kali ini, kita nggak dapat tempat duduk, malah berdiri di tengah kerumunan penumpang. Tari terus berbicara di kuping gue mengenai banyak hal absurd, seperti kedua pasangan yang berdiri di sampingnya, dan lain-lain 😆 Berhubung gue dan Tari buta jalan, kita pun sempat bingung Halte Matraman itu yang mana. Setelah berdiskusi dengan berisik berdua di tengah kerumunan, ada bapak baik hati yang memberitahu kita dimana letak Halte Matraman sebenarnya.

3. Turun di Halte Matraman, Tari mencari vending machine karena haus. Kita menemukannya di halte Transjakarta di sebrang. Mesin ini, meski udah dipajang di dalam halte untuk waktu yang lama, kayaknya banyak rakyat Indonesia yang nggak berani menyentuhnya. Terbukti dari cara mereka memandang gue dan Tari yang sibuk mengotak-atik mesin, mencoba mencari tau cara kerjanya. Mungkin orang-orang ini takut uang yang mereka masukkan nggak akan keluar lagi atau salah pencet, ha ha. Gue dan Tari sih berhasil mengeluarkan sebotol freshtea tanpa membuat mesinnya rusak~

4. Gue menarik Tari dengan agak berlari saat mau naik TransJakarta ke arah Otista supaya kita dapat tempat duduk, meski kelihatannya agak zonk sih karena aksi gue yang agak sedikit antusias demi memenangkan bangku, haha. Nggak apa-apalah ya, kan sebelumnya kita udah berdiri terus =w= Pembicaraan yang terjadi masih seputar hal absurd dan random, tapi lumayan seru juga. Kita turun di Otista dan naik angkot 16 di kursi depan. Lalu, dengan random memuji betapa 'bagusnya' angkot yang kita naiki. Pembicaraan ini tentu saja si Tari yang memulai. Begitu sampai di depan gang rumah Tari, kita pun berpisah jalan.

At the end, it was a fun trip and it's so rare for just the two of us to have such a trip, haha. I don't regret it because it was so much fun and many funny things happened, meski cara gue menceritakannya nggak lucu sama sekali. Maklum, gue bukan penulis komedi dan selera humor gue selevel siput, jadi beginilah adanya, haha. Seandainya gue melakukan perjalanan itu sendiri, nggak terbayang betapa zonk-nya gue tadi. Okay, inilah cerita hari ini. Semoga kalian mengalami hari yang menyenangkan juga~ 😆

4 komentar:

Asriana said...

Wakakakak itu semacam menyenangkan dan random cha, haha kocak dah :D :D tapi seru juga ya walau gajelas haha

eh btw namanya vending machine cha hoho :)

Denisa P. Rosandria said...

yoi, itu perjalanan nggak jelas banget wakakak
ohh vending, sudah dibenahi, maklum ya~
haha kapan2 lagi dah =w=

gadis said...

you should've told me you're going there, gue bisa sampe sana jam setengah lima tau! hahaaha

Denisa P. Rosandria said...

itu aja gue taunya 15 menit sebelum jalan, dis.. haha =,=

Post a Comment