Was a bit too angry in my last post, hehehe. Sorry. Mencoba mengikuti teladan Rasulullah SAW ketika ia melihat jenazah Hamzah dikoyak oleh orang-orang kafir setelah perang Uhud.
"Tetapi sesungguhnya memberi maaf itu jauh lebih baik bagi orang yang sabar..." sabda Rasulullah SAW.
Meski ia merasa marah dan sedih, namun Manusia yang Tak Punya Cacat dalam jiwanya itu tetap membesarkan hati untuk memaafkan. Dan mungkin sebagai manusia biasa, saya juga harus bisa memaafkan. Mungkin juga lebih membuka pikiran dan jiwa saya sendiri. Mungkin saya juga pernah menyinggung perasaan orang-orang itu. Ini pelajaran untuk menuju akhlak yang lebih baik, bukan? :')
Memperbaiki diri itu memang butuh proses, seperti emas mentah yang diolah untuk menjadi mahal dan berharga, prosesnya panjang dan tidak mudah. Semoga kita senantiasa diberi petunjuk dan dibukakan pintu hatinya oleh Sang Khalik. Amin.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
0 komentar:
Post a Comment