Assalamualaikum. Wr. Wb.
Pertama, mari ucapkan alhamdulillah karena saya berhasil menyelesaikan buku tebal berjudul Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan ini. I spent more than a week to finish it :'D
Awalnya...
Tersebutlah sang Pemindai Surga bernama Kashva, penganut ajaran Nabi Zardust dari Persia. Di Persia, pernah ada seorang Nabi bernama Zardust yang membawa agama suci dan menyebarkannya disana, namun seiiring berjalan waktu, Rakyat Persia mulai meninggalkan ajaran tersebut dan beralih menyembah ajaran lain yang menyimpang. Kashva mendapat kabar dari sahabat penanya, El, bahwa telah datang sosok manusia yang sejak berabad-abad sebelumnya sudah dituliskan kehadirannya di berbagai kitab lama. Sosok yang akan mengubah kehidupan manusia, pembawa kedamaian yang ajarannya akan berlaku melampaui zaman. Kashva penasaran dan ingin bertemu dengan dia. Begitu mendengar akan kedatangan sosok yang katanya akan mengubah dunia dan kemungkinan akan menguasai Persia juga, Kashva berpikir bahwa itu semua adalah murka Tuhan karena Persia telah lama meninggalkan ajaran Zardust. Ia pun datang kepada Raja Kosrou, Penguasa Persia, dan memberinya peringatan akan kedatangan Sang Al-Amin, maksudnya agar Raja Kosrou berhenti mengikuti ajaran lain selain ajaran suci Zardust. Namun yang terjadi, Raja tersebut murka dan mengurung Kashva. Kashva tahu Kosrou takut informasinya ini akan menjadi kenyataan atau membawa petaka bagi agamanya di Persia jika menyebar. Cepat atau lambat Kashva akan dibunuh, sedangkan keingintahuannya mengenai sosok Nabi terakhir itu begitu kuat. Kashva juga ingin bertemu El di Suriah. Kashva pun memutuskan untuk kabur dari Persia demi melakukan pengetahuan mengenai Nabi tersebut dan juga mencari sahabatnya, El.
Al-Amin, Yang Dapat Dipercaya...
Dikisahkan bahwa Kashva memulai petualangannya dalam mencari Nabi terakhir itu terjadi pada waktu yang sama di masa perjuangan Rasulullah SAW di Makkah dalam menyebarkan Islam. Sosok Muhammad, Nabi terakhir yang diagung-agungkan umat Islam di penjuru dunia dari masa ke masa itu digambarkan dengan begitu jelas dan apik oleh penulis, Tasaro GK. Sejarah mengenai Rasulullah SAW ditulis dengan gaya penceritaan novel yang indah, kita diajak melakukan perjalanan spiritual menuju alam-alam di Persia, India, dan Arab, dalam menelusuri jejak-jejak Rasulullah. Penulis menempatkan diri sebagai si pencerita saat menuliskan kisah Muhammad, sambil berkali-kali mempertanyakan berbagai hal tentang Rasullullah, yang secara tidak langsung mengajak kita meneladani sifat dan sikap Pemimpin Umat Manusia itu.
"Apa yang kau rasakan kini, Duhai Lelaki yang Kata dan Perbuatan Tidak Pernah Bertentangan?"
"Apakah engkau tertegun mendengar kalimat Shafiyyah melalui lisan anak laki-lakinya yang pemberani itu, wahai Lelaki yang Berhati Sekukuh Karang?"
"Sudah sampaikah kisah ini kepadamu, Wahai Lelaki Pembawa Lentera Ilmu?"
"Wahai Lelaki yang tidurnya sedikit, apa yang kau bincangkan dengan isterimu lewat lisanmu yang lembut itu?"
Biografi Rasulullah dalam perjuangannya menyebarkan Islam benar-benar membuat kita yang membacanya seolah terbawa ke masa itu. Kita benar-benar diajak mencintai Rasulullah dengan segala keteladanannya. Manusia paling mulia, Kekasih Allah, manusia yang sejak kelahirannya sudah dilindungi dan dibimbing langsung oleh Allah melalui keyatimannya.
Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan
Makna hujan adalah wahyu Tuhan. Namiuchi dalam kitab Weda berarti roh jahat yang berusaha menggenggam hujan. Namiuchi adalah bangsa yang ingin memonopoli wahyu Tuhan hanya untuk bangsa mereka sendiri. Siapapun Nabi yang dibangkitkan, ia akan menghancurkan Namiuchi, menghentikan dominasinya, membuktikan bahwa wahyu Tuhan turun untuk semua bangsa dan tidak terbatas pada suatu kasta atau klan saja. Dialah Muhammad SAW. Nabi yang akan memberikan kesegarannya kepada seluruh umat manusia. Lelaki Penggenggam Hujan sejati.
Jujur, dulu saya tidak benar-benar memahami, bagaimana kita bisa mencintai Muhammad sedangkan kita tidak benar-benar tahu sosoknya. Hanya karena saya seorang Muslim, jadi saya harus mencintai Nabi terakhir itu? Meski sudah diceritakan tentang berbagai sifatnya, namun saya masih belum benar-benar sungguh-sungguh mencintainya? Lalu, rasa penasaran untuk mengenal lebih dalam Rasulullah pun muncul. Dan seorang kawan merekomendasikan buku ini karena bahasanya yang menarik, dan saya pun memutuskan mencobanya. Subhanallah, saya benar-benar menyelesaikan buku ini dengan menangis. Saya sudah tidak memiliki keraguan atau pertanyaan lagi mengenai alasan untuk mencintainya. Saya mendapat pengertian kenapa banyak Muslim menangis ketika mengagungkan namanya melalui sholawat atau adzan. Dan kerinduan itu mulai muncul. Kerinduan terhadap Manusia yang Kesabarannya Menjadi Teladan dan ditempatkan di surga terindah oleh Allah SWT.
Subhanallah, tak ada keraguan bagi-Mu Allah sebagai satu-satunya Tuhan semesta Alam, dan Muhammad sebagai utusan-Mu.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
0 komentar:
Post a Comment