Gue mempertanyakan setiap hari sejak hari pertama TRAPARA (Training Paduan Suara), "Mungkin hari ini gue berhenti aja mengikuti kegiatan TRAPARA. Gue lelah dengan segala sit up itu. Gue lelah dengan segala caci maki dan bentakan."
Kini, 16 hari sudah berlalu, dan gue masih bertahan. Masih ada 12 hari lagi untuk dilalui. Keinginan untuk menyerah masih menghantui, mempengaruhi, menggoda. Gue ingin kembali menjadi kupu-kupu yang bisa menghabiskan 12 jam di depan komputer. Gue ingin menonton dorama-dorama Jepang itu. Gue ingin menjadi pemalas lagi. Gue ingin menjadi pecundang lagi. Tapi, wajah-wajah saudara seperjuangan di Maximilian melindungi dari bisikan-bisikan syaitan itu.
Gue ingin jadi keren. Ingin melakukan yang terbaik. Ingin mampu melalui semua pelajaran ini. Yang terpenting, gue nggak ingin kehilangan keluarga baru ini. Memang belum lama kita saling mengenal. Bagaimana bisa kita menyebut orang-orang yang baru dikenal selama kurang lebih dua minggu sebagai keluarga? Bukankah itu berlebihan dan naif? Jauh di dasar hati pun, gue belum benar-benar merasakan kekeluargaan. Tapi, gue nggak bisa mengesampingkan rasa peduli terhadap mereka. Gue nggak ingin mereka sakit. Gue nggak ingin menjadi penyebab kesakitan mereka. Gue ingin berjuang bersama mereka.
Gue belum yakin dengan kekeluargaan diantara kita, tapi jauh di lubuk hati, gue tahu bahwa gue ingin konser perdana kita sebagai Maximilian nanti dilengkapi oleh orang-orang yang telah bersama selama masa TRAPARA ini. Oleh karena itu, gue akan menguatkan diri. Gue akan bertahan. Gue akan berjuang. Gue akan melakukan yang terbaik demi meringankan sedikit saja beban di hati kawan-kawan itu. Ini semua adalah proses, dan kita menjalaninya bersama, dari awal, dan akan begitu terus hingga akhir.
2 komentar:
ganbatte kudasai ne :)
Arigatou! Hai, atashi wa ganbarimasu!!
Post a Comment